Rabu, 13 April 2016

PERUSAHAAN MULTINASIONAL, WAL MART

  • Sejarah Wal-Mart 
    Wal-Mart didirikan oleh Sam Walton pada tanggal 29 Maret 1918. Perusahaan yang berpusat di Bentonville, Arkansas, AS ini bergerak dalam sektor atau jenis industri ritel, toko diskon, supermarket atau toko berskala kecil. Pemasukan yang terkini ialah 404,16 miliar dolar AS. Sementara pendapatan bersihnya mencapa jumlah fantastis: US$ 13,59 miliar. Tak heran karena perusahaan ini mempekerjakan 2.100.000 orang karyawan. Toko-toko ritel dan diskon muncul pertama kali di AS pada awal dekade 1950-an. Konsep toko ritel mengalami kenaikan pamor di AS. Sam Walton yang yakin bahwa konsumen AS menginginkan sesuatu yang lebih dari toko ritel membuka toko ritel dan diskon di Rogers, Arkansas. Walton telah menjelajahi seluruh bagian Amerika Serikat dan mendapatkan banyak pengalaman yang relevan dengan toko-toko diskon. Di tahun 1962, ia memulai fenomena Wal-Mart dengan membuka tokonya yang pertama. Dalam 5 tahun setelah itu, ia bekerja sangat keras dan berhasil membuka 24 toko di Arkansas saja. Semua toko ini sangat berperan dalam membantu Wal-Mart mencapai masa keemasan dengan meraih laba yang fantastis. Tak kurang 12,6 juta dollar sanggup dihasilkanWal-Mart saat itu. Tahun 1969, toko-toko Wal-Mart berubah secara resmi menjadi Wal-Mart Stores Inc. Dekade 1970-an menjadi saksi pertumbuhan yang begitu tinggi dalam sejarah Wal-Mart. Di tahun 1971, Wal-Mart memulai sebuah upaya ekspansi dengan membuka kantor pusat yang besar di Bentonville, Arkansas. Sepanjang dekade itu pula, jumlah karyawan Wal-Mart menjadi saksi betapa tingginya pertambahan jumlah karyawan dan kenaikan laba bersih. Penjualan meningkat hingga 44,2 juta dollar AS yang membuat banyak entrepreneur merasa tersihir dengan potensi besar dunia ritel. Dua tahun paling penting dalam sejarah Wal-Mart ialah 1971 dan 1975. Di bulan Mei 1971, saham Wal-Mart mengalami split 100% dan harga pasaran secara mengejutkan mencapai 47 dollar per lembar. Sementara di tahun 1975, Wal-Mart sukses mencetak angka penjualan 340,3 juta dollar AS. Ekspansi perusahaan ini membuahkan 7500 kemitraan dan sudah mendirikan 125 toko yang berjalan dengan sukses. Tahun 1977, terjadi takeover besar-besaran di Wal-Mart dan perusahaan mengakuisisi Hutcheson Shoe Company dan juga memperkenalkan sebuah cabang farmasinya yang dinamai “Wal-Mart pharmacy”. Di akhir dekade tersebut, Wal-Mart menjelma menjadi raksasa dalam dunia ritel AS. Turnover mencapai lebih dari 1,248 miliar dollar AS dalam penjualan dan 276 toko yang dikelola secara efisien oleh 21.000 mitra. Dua dekade 1980-an dan 1990-an menjadi momen transformasi jaringan ritel raksasa ini dalam bisnis global. Seiring dengan pertumbuhan perusahaan, baik dalam aspek ukuran dan pendapatan moneternya, aspek operasional juga makin menanjak. Di tahun 1983, klub Sam pertama dibuka dan menduduki peringkat teratas di antara jaringan toko ritel oleh Majalah Forbes. Di tahun 1998, pusat penjualan terbesar pertama Wal-Mart diluncurkan dan dibuka untuk umum yang kemudian dikenal menjadi toko konvensional di banyak wilayah dan negara di sekuruh dunia. Di akhir dekade 1980-an, Wal-Mart meluncurkan jaringan toko yang masif bahkan hingga mencapai 1.402 toko dan memiliki klub-klub yang merangsang penjualan hingga nilai 26 miliar dollar lebih. Ide dan upaya Walton membuat Wal-Mart menjadi salah satu perusahaan yang sudah berhasil mengubah dunia bisnis global. Ide toko ritel, toko diskon dan toko super yang ia gagas sudah mengubah dunia belanja dan konsumen. Kini perusahaan ini mempekerjakan lebih dari 2,1 orang mitra dan karyawan langsungnya. Toko-toko Wal-Mart melayani lebih dari 176 juta konsumen di seluruh dunia per tahun. Sam Walton dan Wal-Mart sudah memberikan banyak contoh pada kita bagaimana cara memelihara nilai dan juga mengelola dan mempertahankan pertumbuhan dan keberhasilan yang diharapkan akan selalu tercapai. Sam Walton meninggal tanggal 5 April 1992.
  • Cabang Wal-Mart
     Wal-Mart beroperasi di Argentina, Brasil, Britania Raya (dengan nama ASDA), Jepang (dengan nama SEIYU), Kanada, Meksiko (dengan nama WALMEX), Puerto Rico, dan RRC. Wal-Mart pernah beroperasi di Jerman namun akhirnya tutup pada tahun 2006 karena merugi. Selain itu, Wal-Mart pernah membuka tokonya di Indonesia (di Supermal Karawaci) pada tahun 1995 namun ditutup pada tahun 1998 karena kurang menguntungkan di mana saat itu terjadi krisis moneter.

  • Artikel Mengenai Wal-Mart
Bisnis ritel saat ini harus bekerja lebih keras guna menarik konsumen dalam menghadapi persaingan tanpa henti dari platform e-commerceTidak terkecuali Wal-Mart Stores Inc. Perusahaan ini sedang mempertimbangkan strategi-strategi baru untuk membangun kekuatan online dan menyaingi Amazon. Di sektor e-commerce ini, Wal-Mart tertinggal jauh dari Amazon. Amazon merupakan perusahaan terdepan dalam hal penjualan online berkat tersedianya lebih dari 40 jaringan gudang di Amerika Serikat, dan sejumlah robot yang membantu mempercepat pengiriman pesanan ke rumah pembeli sangat efisien. Meski begitu, Wal-Mart tidak mau menjiplak model bisnis Amazon karena cemas pasokan ke tokonya akan terganggu.Menurut situs Wall Street Journal, perusahaan sedang menciptakan sistem logistik baru seperti membangun gudang-gudang baru bagi p emesanan online melalui situs. Tidak hanya itu, Wal-Mart juga memanfaatkan para pekerja di toko untuk secara langsung mengepak dan mengirim barang ke para konsumen. Perusahaan berpendapat bahwa proses akan lebih cepat dan mudah jika pengiriman langsung dilakukan dari 4.000 lebih toko miliknya. “Kami sudah mulai mendapatkan momentum,” ujar Direktur Eksekutif, Mike Duke. “Dalam rapat tahunan perusahaan bulan ini, saya mengatakan ‘sudah mulai’ karena kami tahu jalan kami masih panjang,” lanjutnya. ‘Wal-Mart terpaksa menemukan solusi secara mandiri karena masih belum menemukan cara mengirim semua produknya ke tangan para pembeli online secara ekonomis,’ ujar eksekutif tersebut. Hal itu merupakan pengakuan berharga bagi Wal-Mart yang menjadi salah satu perital terbesar dunia karena efisiensi jaringan pasokannya. Terlepas dari semua janji untuk menjadi kekuatan online sejak menjajaki e-commerce satu dasawarsa lalu, posisi Wal-Mart masih jauh di bawah Amazon. Tahun lalu, Amazon berhasil membukukan total penjualan online senilai US$61 miliar. Sementara Wal-Mart hanya berhasil membukukan US$7,7 miliar. Menurut Forrester Research Inc, penjualan online di Amerika meningkat 16% menjadi US$224,3 miliar. Angka tersebut diharapkan meningkat dua kali lipat pada 2017. Wal-Mart berjanji memberikan solusi terhadap masalah online dengan jaringan distribusi yang membagikan informasi mengenai investarisasi pada 4000 toko dan 158 gudang. Wal-Mart juga akan membangun pusat-pusat distribusi e-commerce tahun ini tapi menolak menyebutkan berapa jumlahnya. 
Sumber : 
http://www.marketing.co.id/tertinggal-dari-amazon-wal-mart-bangun-kekuatan-online/