Sabtu, 11 Mei 2013

Aku, Mama, Kamu, Jogja, dan Mensiversarry Kita :)

Mungkin aku adalah 1 dari sekian banyak orang yang paling bahagia hari ini.
Pertama, hari ini adalah Mensiversarry yang ke 15bulan hubungan aku sama Zaqi.
Engga nyaangka banget, bisa bertahan sampai 15bulan ini.
Kedua, aku baru aja pulang besuk Zaqi yang lagi dirawat dirumah sakit.
Dan besuk kali ini lebih spesial dari yang sebelumnya.
Kali ini aku besuk sama MAMA.
Ga bisa diungkapin deh betapa bahagianya.
Mama emang udah mau besuk zaqi dari kemaren, tapi baru kesampaian sekarang.
Pas aku sampai di ruangan Zaqi dirawat, Mama kaget.
Saat itu juga sedikit demi sedikit air mata Mama jatuh begitu liat kondisi Zaqi.
Aku disitu berusaha sekuat mungkin supaya ga ikut nangis, karena aku ga mau Zaqi sampai liat aku nangis.
Di ruangan Anggrek 6, Mama, aku, Zaqi, dan Tante Suci asik ngobrol sambil cerita kenapa Zaqi bisa sampai masuk rumah sakit.
Walaupun disana aku cuma diem, diem, dan diem, tapi jauh didalam lubuk hati aku, aku bersyukur banget.
Allah kasih aku kesempatan buat ketemu Zaqi lagi, dan ketemunya pun spesial sekali.
Sama Mama.
Aku bisa liat dari tatapan mata Mama, Mama keliatan sedih liat kondisi Zaqi.
Sesayang itu mama ke kamu, Qi :')
Aku juga bersyukur banget, bisa ucapin Mensiversarry LANGSUNG.
Ditempat yang ga biasa pula.
Akhirnya, sebelum aku sama mama pamit pulang, Aku, Mama, Tante Suci dan Zaqi nyempetin untuk berdoa buat kesembuhan Zaqi.
Air mata aku bener-bener ga bisa aku tahan lagi :')
Aku nangis saat itu.
Aku berharap Zaqi ga liat.

Pokoknya, bahagia banget aku hari ini.
Jogja, Minggu, 27 Januari 2013.

Lekas sembuh sayangku, pacarku, tempat curhatku, bahan ledekan dan bercandaanku..
Oia, Happy Mensiversarry 15Months, Zaqi Muhammad Ramdhan :')
Love you..

26 Januari 2013

Malam ini malam terakhir aku ada di Magelang, karena besok udah harus balik ke Bekasi. Demi Allah, rasanya beraaaat banget mau balik kesana. Padahal dulu, waktu aku belum menetap disana dan masih menetap disini, pulang ke Bekasi adalah hal yang paling aku tunggu-tunggu saat musim Liburan tiba. Aku bisa ketemu temen lama disana, pergi kerumah saudara yang bener-bener jarang banget ketemu. Sekarang? Semua beda. Rasanya aku masihg pengen tetep disini. Lebih lama lagi. Lebih lama ada bersama 2 orang yang aku sayang banget. Mama, dan Dipa, adekku. Jujur, aku belum terbiasa sama kehidupan di kota dimana aku tinggal dari aku masih bayi sampai aku kelas 1 SD. Lingkungannya, suasananya, temen-temennya. Aku merasa asing disana. Biasa disini kemana-mana ditemenin pacarku, Zaqi, atau temenku, atau Mamaku. Disana, kemana-mana harus terbiasa sendiri. Bener-bener harus mandiri. Padahal disana aku tinggal sama kedua kakak aku, dan kadang Papa masih suka bolak-balik Magelang-Bekasi. Sekarang aku sadar, hidup jauh dari orang tua, apalagi MAMA itu, emang sama sekali ga enak. Sering akku dapet curhatan dari temen-temen yang bernasib sama kaya aku. Hidup jauh dari orang tua karena kuliah atau kerja. Kita bener-bener dituntunt harus hidup mandiri. Yang biasanya makan tinggal makan, sekarang, kalau mau makan pun mikir. Tapi sebenernya bukan itu aja. Paling berat itu, kalau pas HOME SICK. Sering aku nangis-nangis sendiri dikamar. Kangen mama, kangen dipa, kangen zaqi, kangen temen-temenku, kangen Magelang.
Pokoknya, malam ini itu complicated banget :(

Rabu, 01 Mei 2013

Tugas Minggu Kedua Softskill



#6
Ekspansi BUMN
Korporasi BUMN Harus Ekspansif

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen badan usaha milik negara (BUMN) kini harus
bekerja lebih cerdik, untuk meningkatkan kapitalisasi bisnis mereka. Pemerintah sebagai pemilik
modal mengurangi target setoran deviden, dengan syarat BUMN harus lebih ekspansif.

Demikian disampaikan Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, di Jakarta, Minggu (14/8/2011).

Dalam laporan kinerja Kementerian BUMN Semester I-2011, pendapatan BUMN tercatat Rp
646,1 triliun atau naik 22,3 persen dari Rp 528 triliun pada Semester I-2010.

"Target deviden tahun 2011 tetap seperti tahun 2010 yaitu Rp 27,5 triliun, sehingga
persentasenya akan mengecil karena keuntungan bertambah. Ini kebijakan kami untuk memberi
kesempatan kepada BUMN, agar bisa lebih banyak berinvestasi dan ekspansi," ujar Mustafa.

Perekonomian nasional yang tumbuh positif, ditambah dengan kenaikan harga komoditas
perkebunan dan tambang, membuat kinerja sejumlah BUMN cukup cemerlang. Posisi BUMN,
yang memiliki total aset Rp 2.656,4 triliun, dalam perekonomian nasional memang cukup
strategis.

Contohnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), meski baru 18 BUMN yang menjadi perusahaan
terbuka atau 4 persen dari 428 perusahaan yang tercatat di bursa, nilai kapitalisasi pasar sudah
mencapai 25,9 persen. Saat ini, kapitalisasi pasar 18 BUMN di BEI bernilai Rp 862 miliar.

Lima BUMN masih tercatat sebagai penghasil pendapatan tertinggi, yakni Pertamina (Rp
223,2 triliun), PLN (Rp 78,6 triliun), Telkom (Rp 34,2 triliun), BRI (Rp 20,9 triliun), dan Bank
Mandiri (Rp 19,8 triliun).

PT Aneka Tambang Tbk, yang mengelola pertambangan emas dan mineral lainnya di beberapa
lokasi, mencatat kenaikan pendapatan tertinggi dari 26 BUMN terbesar, yaitu Rp 4,8 triliun atau
naik 247 persen dari semester I-2010. Adapun kenaikan laba bersih tertinggi dibukukan Perum
Bulog, yang berbisnis pangan, sebesar Rp 892,9 miliar atau naik 612,5 persen.

Menteri BUMN berharap, manajemen BUMN memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi
yang positif untuk memperluas bisnis mereka. Investasi baru seperti pembangunan pabrik,
peningkatan kapasitas produksi, atau perluasan jaringan pelayanan akan menimbulkan efek
domino positif bagi perekonomian.

Kementerian BUMN juga terus mempersiapkan sejumlah BUMN yang telah mapan, untuk
masuk ke bursa saham secara bertahap. Perum Pegadaian saat ini tengah menjalani proses
peningkatan status menjadi perseroan terbatas, untuk memudahkan masuk ke pasar modal tahun
2012 nanti bersama Semen Baturaja.

"Jadi, deviden dikurangi tetapi diberi kesempatan untuk investasi lagi, lalu sebagian dari deviden
digunakan untuk pengembangan usaha BUMN yang bersangkutan. Hal ini bisa menyebabkan
pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi lagi, berkat pengembangan usaha dan pengembangan
kesempatan kerja sehingga penerimaan pajak bisa meningkat," ujarnya.

Kontribusi proyek Berbagai rencana ekspansi BUMN, juga akan diselaraskan dengan rencana
induk percepatan dan perluasan ekonomi Indonesia yang telah dicanangkan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono akhir Mei lalu.

Sampai dengan Juni 2011, BUMN sudah menginvestasikan Rp 53,9 triliun, 1 miliar dollar AS,
dan 35 miliar yen, untuk tahap awal berbagai proyek berkait program pemerintah tersebut.
Mustafa mencontohkan, beberapa proyek yang sudah dimulai adalah pembangunan pabrik baja
kerjasama Krakatau Steel dan Posco dari Korea Selatan, pembangunan jaringan telekomunikasi
Telkom, serta pembangunan pabrik alumina di Kalimantan Barat kerja sama PLN dan Antam.

Sejumlah BUMN masih terus menyiapkan pemancangan proyek senilai Rp 126,7 triliun dan 577
juta dollar AS semester II-2011, sampai kuartal pertama tahun 2012.

Berfikir investor

Secara terpisah, pengamat ekonomi Yanuar Rizky mengatakan, sudah semestinya pemerintah
lewat BUMN berpikir sebagai investor, bukan saudagar (trader) yang selama ini memiliki
fundamental semu. Perubahan cara pandang ini dapat semakin memperkuat keunggulan teknik
beberapa BUMN, sehingga dapat mencegah pelemahan teknik.

Penyerapan tenaga kerja, peningkatan daya beli, dan menciptakan infrastruktur perekonomian
yang memperkuat daya tahan suplai perekonomian harus menjadi fokus. Pencapaian hal ini
akan menambah peredaran uang riil di masyarakat dan tidak sekadar berputar-putar di pasar
uang. Dengan demikian, sektor ekonomi riil pun bergerak berkat kenaikan konsumsi yang bisa
meningkatkan penerimaan pajak.

Yanuar mengingatkan, BUMN jangan terlena dengan kenaikan laba saat ini. Peningkatan
laba saat ini lebih disebabkan arus kas nonoperasional, ketika pendapatan dan laba meningkat
lebih dipicu kenaikan harga dan penurunan harga bahan baku akibat penguatan nilai tukar

rupiah.Perusahaan harus cermat memanfaatkan laba mereka untuk menanamkan pada investasi
yang fundamental. Dengan demikian, perusahaan tetap memiliki peluang pertumbuhan positif
masa depan sehingga menjadi lebih kokoh saat perekonomian global terguncang.

Editor :
Agus Mulyadi

Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/08/14/22310967/
Korporasi.BUMN.Harus.Ekspansif

Tugas 2 (Adelia)  :
BUMN jangan terlena dengan kenaikan laba saat ini. Peningkatan laba saat ini lebih disebabkan arus kas nonoperasional, ketika pendapatan dan laba meningkat lebih dipicu kenaikan harga dan penurunan harga bahan baku akibat penguatan nilai tukar rupiah.Perusahaan harus cermat memanfaatkan laba mereka untuk menanamkan pada investasi yang fundamental. Dengan demikian, perusahaan tetap memiliki peluang pertumbuhan positif masa depan sehingga menjadi lebih kokoh saat perekonomian global terguncang.
Tugas ke 2(Fathria) :
Bumn harus lebih ekspansif dalam Investasi baru seperti pembangunan pabrik,
peningkatan kapasitas produksi, atau perluasan jaringan pelayanan sehingga akan memberikan dampak positif bagi perekonomian terutama dalam pengembangan usaha dan pengembangan kesempatan kerja sehingga dapat meningkatkan pajak.